Kamis, 08 Februari 2018

AKSI HEROIK TIM DESA SIAGA EVAKUASI KORBAN BENCANA LETUSAN GUNUNG TAMBUH




 Pada hari Kamis pagi sekitar pukul 06.30 WIB seluruh aktivitas penduduk di Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang berjalan normal. Pagi yang cerah, suara kicau burung menyambut suasana pagi di desa Condro. Masyarakat melakukan aktivitas seperti biasanya, seperti aktivitas di kebun, buruh, guru, bersekolah, bertani, dan lain sebagainya. Geliat perekonomian pun berjalan normal.
Tiba-tiba kehidupan masyarakat yang normal tadi di kejutkan dengan terjadinya getaran serta terdengar suara dentuman yang sangat keras dan terdengar oleh seluruh warga desa.Situasi masyarakat pada awal terdengarnya dentuman yang disertai getaran ini panik dan terjadi hiruk pikuk, anak sekolah, pedagang, petani, guru dan juga seluruh warga, lari berhamburan untuk menyelamatkan diri. Gunung Tambuh menyemburkan lava pijar disertai abu vulkanik yang tebal menyelimuti warga Pasirian.
            Warga sekitar Gunung Tambuh menjadi korban pertama dalam kejadian tersebut karena tidak dapat menyelamatkan diri mengingat tempat tinggal mereka berjarak kurang dari 300 m dari pusat letusan. Hingga saat ini tercatat satu orang meninggal, sembilan orang luka berat, enam belas orang mengalami luka sedang, dua puluh tiga orang luka ringan dan dua orang mengalami gangguan psikologis.
            Penyelamatan korban bencana berlangsung heroik, tim desa siaga dari tujuh desa langsung turun ke lokasi kejadian setelah bencana mulai mereda. Tercatat ada 70 relawan desa siaga melakukan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) dan evakuasi korban bencana dan langsung membawa ke posko kesehatan.
            Evakuasi korban berjalan lancar mengingat mereka sudah terampil dan terlatih PPGD. Menggunakan tandu darurat, dan peralatan medis sederhana mereka sangat cekatan memilah korban dengan konsep triase. Korban bencana diberi tanda dengan gelang dengan warna yang berbeda yakni gelang hitam untuk korban meninggal dunia, gelang merah untuk korban luka atau cedera berat, gelang warna kuning untuk korban luka atau cedera sedang, gelang warna hijau untuk korban luka atau cedera ringan.
            Untuk korban yang mengalami luka mereka langsung memberikan bantuan rawat luka, untuk korban patah tulang mereka melakukan pembidaian, korban tidak sadarkan diri diberikan bantuan dengan cara pijat jantung hingga korban membaik. Setelah melakukan pertolongan pertama mereka langsung mengevakuasi korban menggunakan tandu sederhana untuk dibawa ke posko kesehatan menggunakan ambulan masing-masing desa yang telah siaga di tempat kejadian.

Itulah skenario lapangan yang dilakukan dalam kegiatan pelatihan PPGD dan Kesiapsiagaan Bencana bagi 70 pengurus Desa Siaga yang diselenggarakan oleh Puskesmas Pasirian. 


Brifing bagi relawan tanggap bencana

Lokasi simulasi

Komandan relawan menginformasikan pada korban bencana agar berjalan mendekati sumber suara

Ambulan desa siag siaga

Korban bencana histeris karena runtuhan letusan gunung Tambuh

Proses evakuasi ke posko kesehatan

Tim relawan Desa Siaga melakukan evakuasi korban

Pertolongan Pertama dilakukan oleh Tim Desa Siaga

Evakuasi korban bencana ke ambulan

Penanganan korban di posko kesehatan

Evakuasi korban menggunakan tandu darurat

Pendataan korban dengan konsep triase


__Promkes-Puspa__

Tidak ada komentar:

Posting Komentar