Selasa, 14 Maret 2017

Sinergitas Kader Posyandu dengan Kader SBH Sukseskan Bulan Timbang




Setiap Bulan Februari dan Agustus semua balita diberikan kapsul vitamin A secara gratis di Posyandu, PAUD, bahkan di fasilitas kesehatan seperti Ponkesdes, Pustu dan Puskesmas. Kegiatan tersebut dikenal dengan bulan Vitamin A. Dilatarbelakangi oleh Permasalahan Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan masalah yang tersebar di seluruh dunia terutama di Negara berkembang termasuk Indonesia dan dapat terjadi pada semua umur terutama pada masa pertumbuhan. Salah satu dampak kurang vitamin A adalah kelainan pada mata yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan s/d 4 tahun yang menjadi penyebab utama kebutaan di negara berkembang.



Kurang Vitamin A pada anak biasanya terjadi pada anak yang menderita Kurang Energi Protein (KEP) atau gizi buruk sebagai akibat asupan zat gizi sangat kurang,termasuk zat gizi mikro dalam hal ini vitamin A. Anak yang menderita kurang vitamin A mudah sekali terserang infeksi seperti infeksi saluran pernafasan akut,campak,cacar air,diare dan infeksi lain karena daya tahan anak menurun. Namun masalah kekurangan vitamin A dapat juga terjadi pada keluarga dengan penghasilan cukup. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan orang tua terutama ibu tentang gizi yang baik. Gangguan penyerapan pada usus juga dapat menyebabkan kekurangan vitamin A (www.dinkes.kalteng.go.id).



Bulan Vitamin A di Kabupaten Lumajang dikenal dengan istilah “Bulan Timbang” atau Bulan Intensifikasi Penimbangan yaitu kegiatan yang bertujuan untuk melakukan deteksi dini  dalam upaya menemukan masalah yang berkaitan dengan gizi. Aktivitas kegiatan di bulan timbang meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, serta pemberian vitamin A kepada bayi dan balita.

Posyandu sebagai layanan kesehatan pertama yang ada di tengah-tengah masyarakat memiliki andil terbesar dalam mencegah permasalahan gizi. Kader Posyandu aktif dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan Ibu dan Anak. Pada bulan timbang, kader Posyandu juga berperan penting dalam pelaksanaan penimbangan dan pemberian vitamin A. Konsep posyandu adalah UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) yakni dari, oleh, dan untuk masyarakat. Begitu pula dengan UKBM yang lain termasuk SBH (Saka Bakti Husada) turut turun ke lapangan sebagai kegiatan Bakti Masyarakat. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan (praktek) setelah mendapatkan bekal materi di pangkalan.


Pada tanggal 11 Februari 2017 tepatnya di Posyandu Kebonan Pasirian, Kader SBH dr. Wahidin Sudiro Husodo mengikuti kegiatan bulan timbang bersinergi dengan Kader Posyandu. Hal ini membuktikan bahwa UKBM tidak terkotak-kotak. Justru UKMB saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Menurut Firda, salah satu anggota SBH mengatakan bahwa “Saya sangat senang dilibatkan dalam kegiatan tersebut kak, karena bisa mengaplikasikan yang saya pelajari selama ini. Selama ini saya suka bingung kapsul biru untuk usia berapa? yang merah untuk usia berapa?, tapi sekarang sudah tidak lagi”

Sasaran program ini adalah balita dari usia 6 bulan sampai dengan 59 bulan. Vitamin A yang dibagikan adalah vitamin A dosis tinggi. Ada 2 jenis vit A yang diberikan yaitu yang biru (100.000 IU) untuk bayi usia 6 sd 11 bulan, dan yang merah (200.000 IU) untuk usia 12 sd 59 bulan.

Mengkonsumsi vitamin A bagi balita sangat banyak manfaatnya, seperti :
• Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan infeksi seperti campak dan diare.
• Membantu proses penglihatan dalam adaptasi terang ke tempat yang gelap.
• Mencegah kelainan pada sel –sel epitel termasuk selaput lender mata.
• Mencegah terjadinya proses metaplasi sel –sel epitel sehingga kelenjar tidak memproduksi cairan yang dapat menyebabkan kekeringan mata.
• Mencegah terjadinya kerusakan mata hingga kebutaan.• Vitamin A esensial untuk membantu proses pertumbuhan.
Vitamin A tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari luar tubuh. Sebagian besar berasal dari produk hewani seperti daging, telur, susu dan hati, serta beberapa makanan nabati yang mengandung beta-karoten (pro-vitamin A, yang oleh tubuh diubah menjadi Vitamin A, yaitu yang berasal dari buah-buahan dan sayur-sayuran berwarna-warni seperti wortel, bayam, kol, brokoli, semangka, melon, pepaya, mangga, tomat, dan kacang polong. Sedangkan sumber Vitamin A hasil rekayasa adalah beberapa produk makanan yang diperkaya (fortifikasi) dengan Vitamin A antara lain dalam minyak goreng, margarin, susu dan beberapa jenis mie instan. Ada lagi sumber Vitamin A yang sangat potensial karena gratis, mudah didapat dan dosisnya mencukupi yaitu Kapsul Vitamin A (www.dinkes.kalteng.go.id).


Sulis Mariyani, Amd.Gz., pelaksana Gizi Puskesmas Pasirian mendukung kegiatan tersebut, menurutnya “Kegiatan ini bagus, bisa jadi bekal untuk adek-adek SBH di masa depan”. Harapannya peran SBH tidak hanya pada bulan timbang saja, tetapi dalam kegiatan lainnya. Namun kendalanya adalah jadwal kegiatan sering kali bersamaan dengan jadwal mereka belajar (sekolah).

Saka Bakti Husada…
                                    Bakti Kita Untuk Semua….


(mr_bas#promkes_puspa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar