Kamis, 03 November 2016

Pengen Masuk Surga? Jadilah Petugas Surveilans Epidemiologi


       Menjadi petugas kesehatan merupakan salah satu pekerjaan yang mulia. Apabila dilakukan dengan tulus akan berdampak positif pada derajat kesehatan masyarakat. Terdapat berbagai macam profesi dibidang kesehatan, salah satunya adalah petugas surveilans epidemiologi. Seorang petugas surveilans epidemiologi harus memiliki dasar keilmuan epidemiologi. Epidemiologi secara sederhana diartikan sebagai ilmu yang mempelajari frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor yang mempengaruhinya. Epidemiologi tidak hanya mempelajari penyakit menular, tetapi juga penyakit yang tidak menular. Dewasa ini Indonesia dihadapkan pada permasalahan tersebut, yaitu penyakit menular masih tinggi dan penyakit tidak menular juga tinggi. Disitulah peran Epidemiolog dibutuhkan.

       Pada hari Kamis, 03 November 2016 dilaksanakan Bimbingan Teknis bagi pengelola program Surveilans Epidemiologi Puskesmas dan Rumah Sakit di Ruang Pertemuan Pisang Agung Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang. Pada kesempatan tersebut dihadiri oleh para petugas surveilans dari 25 puskesmas se Kabupaten Lumajang dan dari rumah sakit yang ada di Kabupaten Lumajang.

         Materi pertama tentang Metode Penyelidikan dan Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa) yang disampaikan oleh Drs. Bambang W. Kartiko, M.Kes., dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Beliau menyampaikan, Jawa Timur mewarnai trend kasus KLB di Indonesia. Kasus KLB yang paling sering selama ini adalah KLB Keracunan Makanan. Metode yang tepat untuk menyelidikinya dengan melakukan wawancara mendalam pada korban. Setelah melakukan wawancara kemudian dianalisis, sehingga pada akhirnya akan diketahui penyebabnya. Selama ini kasus KLB keracunan makanan sering disebabkan oleh tiga jenis bakteri, yakni Salmonella, E.coli, dan S. aureus. Tiap bakteri memiliki gejala khas yang dapat diketahui dengan melihat masa inkubasinya. Sehingga pengetahuan ini wajib diketahui oleh semua petugas surveilans epidemiologi.

      Ada hal yang menarik yang disampaikan oleh Bapak BWK, sebutan untuk Pak Bambang. "Petugas Surveilans adalah orang pertama dibidang kesehatan yang akan masuk surga" ujarnya. Semua peserta tertegun penasaran ingin mengetahui dalilnya. Kemudian Pria yang juga aktif mengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga tersebut menambahkan bahwa, Petugas Surveilans Epidemiologi ketika ada kasus dilapangan berperan banyak. Pasien atau korban yang dibantu sering kali mendoakan petugas semoga diberikan balasan yang baik oleh Allah. Begitulah beliau mengkisahkan pengalamannya pada saat di lapangan.

        Materi kedua diisi oleh Bapak Sugeng yang juga dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Beliau memaparkan materi tentang EWARS (Early Warning Alert and Respon System) atau biasa disebut Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon. EWARS dilaporkan dengan cara mengirim sms pada pusat. Laporan Ewars disebut juga dengan laporan mingguan karena dilakukan tiap minggu. Manfaat dari laporan tersebut adalah untuk merespon secara cepat jika terdapat kasus KLB.

        Sebagai penutup sekaligus menyampaikan materi yang ketiga Bapak Munif Arifin, S.KM., M.PH., dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang menyampaikan perlunya ketelatenan menjadi seorang surveilans epidemiologi. Petugas surveilans harus teliti dan ikhlas menjalankan tugasnya agar dapat menganalisis dan menyampaikan masalah kesehatan yang ditemui.

       Hadir pula peserta termuda yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut berasal dari Puskesmas Pasirian, namanya Moh. Riyan Basofi. Ia adalah petugas surveilans epidemiologi yang masih barubergabung dengan Puskesmas Pasirian. Pria lulusan FKM UNEJ ini menyatakan bangga menjadi seorang S.KM (Sarjana Kesehatan Masyarakat), karena pada saat kuliah ia mengaku mempelajari banyak hal salah satunya adalah epidemiologi. "Kini saya siap menyumbangkan keahlian saya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, bukan hanya menyampaikan teori tetapi harus turun langsung pada masyarakat", ujar pria manis yang sedikit berisi tersebut (mr_bas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar